Langsung ke konten utama

[MyFood] Kembang Lawang Resto - Pejaten Village

Emang gak ada tandingannya nih kerjaan saya. Kurang lebih sih rumusnya gini "Jalan-jalan + Makan = Kerja" hehe kelihatannya memang seperti itu, tapi percaya deh kenyataannya lebih luar biasa.
Buktinya hari ini saya ditugaskan untuk makan di salah satu resto yang ada di dalam mall. Yupp di Pejaten Village Jakarta Selatan, tepatnya lagi di resto Kembang Lawang. Sebelumnya, beberapa kali saya ke mall ini karena pengen ngeramen di Senju *resto favorit saya dan teman2 buat makan ramen*. Tapi hari ini beda cerita, bukan mau makan ramen tapi makan makanan di resto tradisional yang ada di dalam mall.
Kembang Lawang inilah yang masuk dalam salah satu resto yang masuk dalam kriteria di atas, yakni resto tradisional yang ada di dalam mall. Terletak di lantai LG F1 dekat dengan Hypermart, jadi untuk yang capek dan lapar habis belanja bisa mampir nih ke Kembang Lawang.
Dari luar, resto ini terlihat banyak menggunakan unsur kayu pada furniture dan desain interiornya. Meja dan kursi kebanyakan terbuat dari kayu, tapi ada juga beberapa yang menggunakan sofa dan bisa menjadi pilihan bagi pengunjung yang ingin bersantai. Area resto dibagi menjadi dua yakni area luar (pelataran mall) dan area dalam resto. Saya sendiri memilih area di dalam. Satu set meja terdiri dari 4 hingga 5 seat kursi kayu, total ada 19 table yang mampu menampung kurang lebih 75 hingga 80 pengunjung.

Untuk lebih menonjolkan kesan tradisional, Kembang Lawang juga menggunakan aksesoris resto yang berhubungan dengan aksen Jawa seperti gambar wayang kulit yang terlukis pada kaca dan diletakkan di salah satu sisi ruangan resto. Selain itu ada juga rak kayu yang berisi kendi, tungku dan perkakas tradisional yang terbuat dari tanah liat, semua aksesoris ini disusun sedemikian rupa hingga nampak rapi dan tertata.

Puas menikmati suasana resto, saya langsung di sodorkan buku menu yang lumayan tebal. Pada halaman pertama, kamu akan disambut dengan penjelasan singkat mengenai definisi dari kembang lawang *rempah* serta penjelasan singkat tentang konsep dari Restoran Kembang Lawang. Di halaman-halaman berikutnya kamu akan diperlihatkan jajaran menu yang berbaris disertai dengan foto dan list harga dari tiap menunya.


Disini saya berkesempatan untuk mencoba dua menu andalannya yakni Sop Tulang Sum-Sum dan Steak Djawa Kembang Lawang. Dua menu ini memang cocok jika dijadikan menu andalan karena rasanya yang memang bisa diandalkan.
Sop Tulang Sumsum (IDR 65K), untuk yang suka makan sumsum sapi mesti cobain menu yang satu ini. Satu tulang kaki sapi yang tersaji dalam mangkuk dengan ukuran lumayan besar ini diberi kuah kaldu bening yang gurih banget. Isian lainnya ada potongan tetelan, wortel dan irisan tomat. Disajikan panas, bahkan masih bisa terlihat asap tipis mengepul di atas sajian ini. Pelengkap berupa kecap, sambal dan jeruk nipis juga sudah siap di sekeliling mangkuk. Jangan khawatir akan kesulitan buat ngambil sum-sum di dalam tulangnya, karena disediakan sedotan yang memang diperuntukkan untuk "nyedot" si sum-sum yang lembut dan gurih ini.


        Menu selanjutnya yang juga gak kalah lezat yakni Steak Djawa Kembang Lawang (IDR 67,5K). Meski memiliki nama Steak namun cita rasa yang disajikan tetap mengusung tradisional khas Jawa. Daging sapi tenderloin diberi bumbu berupa garam dan lada lalu di grill diatas bara hingga tingkat kematangan yang pas. Disajikan dalam piring dengan pelengkap berupa mix vegetable, jagung rebus, kentang balado dan siraman sauce khas Kembang Lawang.
Untuk rasanya, daging steak terasa empuk dan semakin nikmat jika dilahap bersama dengan saucenya. Sauce berwarna coklat ini memiliki rasa yang didominasi dengan rasa manis, namun rasa manisnya akan diimbangi dengan pedasnya kentang balado. 


Puas menikmati sajian makanan, saatnya melihat menu minuman yang jadi favorit di Kembang Lawang. Dua item teratas yakni Kopi Godog Kembang Lawang dan Es Tape Ketan. Kopi Godog Kembang Lawang adalah kopi arabika yang digodog langsung di depan customer dengan menggunakan alat khusus bernama siphon. Alat dan proses penggodogan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung selain rasanya yang juga tidak kalah nikmat.
Dengan bantuan seorang waiters, kopi akan di seduh dihadapan sang pemesan dimulai dari menyalakan api hingga akhirnya kopi siap tersaji dalam cangkir. Dan tidak sedikit pengunjung yang takjub menyaksikan proses ini (termasuk saya). Kopi ini juga disajikan bersama pelengkap berupa gula pasir dalam wadah terpisah. Menurut sang leader, Andika Nurwardoyo dan Vyna kopi ini akan bertambah nikmat jika ditambahkan 4 sendok teh gula pasir. Okeh, tambahin gula dan sruputttt. ahh enaknya...
Kopi tanpa ampas ini sangat pas jika diminum masih dalam keadaan panas karena aroma dan rasanya akan keluar maksimal. Kopi ini diberi harga IDR 25K, harga yang cukup terjangkau untuk segelas kopi berkualitas dengan penyajian yang unik.



Selain kopi ada juga menu minuman lainnya yaitu Es Tape Ketan. Minuman yang satu ini cocok juga jika disebut sebagai dessert. Isian yang beragam serta disajikan dalam keadaan dingin membuat tenggorokan seakan ingin segera meneguknya. Tape singkong, tape ketan hitam, tape ketan hijau dan irisan kolang kaling menjadi bahan yang bercampur dalam satu wadah dessert, belum lagi ditambah dengan manisnya sirup cocopandan dan serutan es batu. Dengan uang sebesar 17,5K Anda sudah bisa melahap segar dan manisnya es ini. 


More Information:
Kembang Lawang Resto, Pejaten Village Jakarta Selatan
phone : (021) 78834826

Kembang Lawang Jakarta Selatan
Picture take by me and Pungky

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[MyFood] Pulau Dua Resto Jakarta

April, 28, 2014 Ada satu lagi yang unik di tengah Jakarta. Ada pulau di tengah danau alami dan pulau ini berupa satu restoran luas dengan konsep luar biasa. Danau alami??? yupp sebuah danau yang memang terbentuk secara alami karena terdapat mata air yang mengeluarkan limpahan air tawar yang kemudian terbendung sehingga nampaklah sebuah danau. hehehe penjelasannya agak maksa ya, tapi ini sungguhan loh.. Ditengah danau inilah berdiri sebuah resto legendaris yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 1991 dan masih tetap eksis hingga saat ini. Pulau Dua Resto , begitulah namanya. Resto ini terletak di Jl. Gatot Subroto, Kompleks Taman Ria Senayan Jakarta Pusat, persis ada di sebelah gedung DPR MPR.  Sebuah papan nama berbahan dasar rangkaian besi serta berukuran cukup besar, berdiri kokoh tepat di sisi jalan raya dan pintu masuk resto ini. Didominasi dengan warna putih dan biru serta berisikan tulisan "Restoran Pulau Dua" lengkap dengan logo resto berupa dua ekor ikan ini

Dinda Kirana, Onigiri Teman Makan Saat Syuting

Monday, 30 December 2013 Gadis cantik berdarah sunda ini memiliki nama lengkap Dinda Kirana Sukmawati atau biasa dikenal dengan sebutan Dinda Kirana. Di usia yang baru menginjak angka 18 tahun pada April lalu, Ia telah membintangi banyak judul sinetron maupun FTV. Wajah cantiknya sudah sering menghiasi layar kaca sejak Ia masih duduk di bangku kelas 4 SD. Namanya semakin dikenal masyarakat setelah Ia membintangi sinetron berjudul Kepompong. Sinetron yang tayang di SCTV sekitar tahun 2008 silam ini memberikan peran kepada Dinda sebagai sosok Bebi bersama lawan mainnya Derby Romero dan Mikha Tambayong. Saat ini Ia mengaku sedang disibukkan dengan kegiatan syuting stripping untuk sinetron barunya Diam-Diam Suka yang akan tayang 6 Januari 2014 di SCTV. Disinggung tentang kuliner favoritnya, putri kedua dari tiga bersaudara ini mengatakan Ia penggemar berat sushi dan makanan Jepang. “Aku suka semua makanan tapi kalau ditanya favoritnya ya aku suka banget sama makanan Jepang”.

Kambing Bakar Cairo

               Restoran yang terletak di bilangan Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini telah berdiri sejak 3 tahun lalu, tepatnya pada 21 Juli 2011. Mengangkat olahan kambing sebagai menu andalannya, resto yang memiliki  tagline  “ Ter lezat  ke-2 se - Timur Tengah"  ini menawarkan beragam menu Timur Tengah khususnya yang berbahan dasar kambing.             Berada persis dipertigaan jalan sambas 3 Anda sudah dapat melihat papan nama restoran dengan ukuran cukup besar bertuliskan CAIRO. Dengan halaman yang cukup luas di sisi kanan dan kirinya, resto ini mampu menampung 10 hingga 12 kendaraan roda empat serta 10 kendaraan roda dua. Sebuah pohon yang berdiri di samping resto ini membuat suasananya terasa teduh dan rindang.             Memasuki area restoran dengan penerangan yang sengaja dibuat remang-remang serta pinggir resto yang ditutup menggunakan tirai dari krey bambu menjadikan resto ini terasa nyaman. Resto ini juga menyediakan dua ruangan yang bisa dipilih sesuai keingina