Langsung ke konten utama

[MyTravel] Trip 391 km to Pahawang Island - Lampung

May 30 until June 1st, 2014

Ini bisa dibilang liburan mendadak dan tanpa rencana, hihi. Awalnya emang niat mau ke Lampung karena ada seorang temen disana jadi ceritanya nanti gw berangkat sendiri ke Lampung nah pas di sana akomodasi, transport dan destinasi wisata udah aman deh. Aman dalam arti ada yang nemenin yah, bukan gratisan. haha
Tapi rencana itu tiba-tiba mendadak digagalkan coz adik perempuannya si temen gw ini nikahan, nah kan kalo gitu dy pasti sibuk sama acara adiknya itu. eeealahhh masa ga jadi sih.
Akhirnya cari-cari trip yang mau kesana pas ditanggal yang sama, buka-buka grup Backpacker Indonesia, grup Open Trip, nanya-nanya sama orang Lampungnya segala. Daaaannnn ketemu deh yang nge-share mau Trip ke Lampung tepatnya ke Pahawang. Ihiiyyy

Okeh singkat cerita, 30 May 2014 bertepatan hari Jum'at. Nah hari kerja (buat gw mah hari apa aja emang gak ada liburnya), pagi berangkat dari rumah udah bawa ransel dan sedihnya hari ini juga ada 2 liputan.. huaaaa
Pulang dinas (baca : liputan) langsung berangkat ke Terminal Kampung Rambutan. Dari Rambutan bareng sama 5 cewek dan 1 cowok yang satu tujuan sama gw. Dann cuma gw yang berangkat sendirian. wew!!! Jam 20:00 kami berangkat naik Bus Primajasa jurusan Rambutan-Merak tarifnya IDR 20K. Sampe di Merak jam 23:45, meeting point sama peserta lainya di Dunkin Donuts Merak.

Baru naik ke kapal dengan nama "KMP Duta Banten" jam 02:10 dini hari. Kapal-kapal penyebrangan ini datang setiap satu jam sekali, melayani rute Merak-Bakauheni dan sebaliknya. Tarifnya murah, bahkan bikin saya sedikit melebarkan kelopak mata. IDR 13K untuk Dewasa dan IDR 8K untuk anak-anak, terjangkau bukan??? Nah kalo mau upgrade kelas tarif tambahannya bisa langsung di bayar di dalam kapal. Upgrade mulai dari IDR 8K sampe IDR 11K, ruangan AC atau ruang lesehan bisa jadi pilihan upgrade ini.
Gw???? hihihi saya  pilih tempat yang gak nambah keluar pundi-pundi aja deh. Mau nikmatin angin laut, langit penuh bintang, suara percikan ombak dan pastinya gelombang ombak lautnya juga.
Nah disini nih ketemu sama 5 lelaki yang akhirnya jadi temen barengan trip, kami dari satu travel sih, satu tujuan wisata, satu ittinerary dengan satu leader bertubuh subur. hahaha peace (^_^)V
Menempuh jarak kurang lebih 44 km dan memakan waktu tempuh selama kurang lebih 3 jam akhirnya kami berlabuh di Pelabuhan Bakauheni Lampung jam 05:00.

Alhamdulillah ketemu tanah lagi (*lebay). Perjalanan dilanjut menuju Pelabuhan Ketapang, aksesnya kami naik mobil sewaan. Luxio yang membawa kami ini bisa menampung 8 orang termasuk pak supir. Gw lagi-lagi semobil sama 5 lelaki di kapal itu ettt plus tambahan satu cewek dari Bandung, sebut saja dia Nita. hehe Alhamdulillah ada ceweknya juga. :P
Perjalanan kami memakan waktu kurang lebih 2,5 jam melewati jalan yang sisi kanan kirinya dipenuhi pohon pisang dan kakao lalu pemukiman warga, kota, pelabuhan yang kapalnya khusus mengangkut batu bara stasiun yang keretanya khusus mengangkut batu bara, pemukiman lagi, pantai, kebun-kebun lagi.. hhmmm bosen




Jam 08:30 tibalah kami di Pelabuhan Ketapang. Langsung melanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor yang disana disebut "keting-ting", perahu bisa menampung 15 orang. Terapung-apunglah kami dilautan nan biru dan berair jernih selama 30 menit. Perjalanan ini dijamin gak bikin bosen deh, soalnya mata akan dimanjakan dengan pemandangan pulau-pulau kecil di sisi kanan dan kiri dan terkadang hanya hamparan air asin nan biru yang "bling-bling" terkena paparan sinar matahari.

Setelah 30 menit perjalanan laut, menepilah kita di pulau pertama. Mahitam Island. Di pulau ini kami ganti baju untuk persiapan snorkling di spot pertama. Sarapan dan naik-naik ke menara BTS (buat yang berani) dan pastinya foto-foto. 


Gak lama kami langsung cusss berangkat ke spot snorkling pertama di Pulau Tegal. Di sini gak terlihat banyak karang atau ikannya, tapi dasar lautnya di penuhi makhluk hitam berduri si bulu bebong alias bulu babi. ikkkhhh serem yak, menurut info yang gw dapet itu duri-durinya beracun. Gak mau ambil resiko, akhirnya pindah spot deh. 

Masih di sekitar Pulau Tegal, disini karangnya lumayan bagus, banyak hard coral yang bisa di buat tumpuan berdiri dan soft coral yang gampang rusak kalo keinjek fins. Jadi harus hati-hati, ikannya banyak tapi sayang airnya keruh karena sebelumnya ada bule-bule yang abis snorkling juga di spot ini. hadehhhh belum puas nih sama dua spot ini. 

lanjuuuut ke next spot di Pulau Pahawang, wahhhhh disini nih yang mancapppp. Spot ketiga ini berada persis di depan villanya bule Perancis yang terkenal dan eksis di Pahawang. Sayang gak bisa mampir ke villanya, kata mas nahkoda itu villa tertutup dan gak bisa sembarangan orang kesana. Yoweess rapopo. Tadinya gw gak mau nyebur lagi karena udah capek, tapi temen-temen bilang disitu karangnya bagus-bagus dan banyak nemonya plus ditambah lagi seorang temen berhasil "minjemin" bintang laut ke gw. ahhhh akhirnya nyemplung juga deh, dan emang bener di sini bagus banget. banyak karang yang bentuknya unik-unik dan banyak ikan yang berenang bergerombol kuning, biru, orange.. airnya bersih dan yang pasti gak kecewa nyebur disini dan betah berlama-lama walaupun badan udah mulai menggigil.









Next dua tempat terakhir kami yakni Pasir Timbul dan Pahawang Kecil. Pasir timbul adalah sebuah gundukan pasir yang ada di tengah laut, semakin air pasang maka semakin kecil juga gundukan ini terlihat. Pasirnya putih luar biasa, panasnya juga luar biasa, hahaha. Terakhir Pahawang Kecil, dipulau ini juga ada villa si Bule yang lengkap sama dermaga kecilnya, tapi lagi-lagi villa ini sangat privat.



Selesai sudah trip hari pertama, capek dan ditambah hari juga sudah sore perjalanan kami ditutup dengan berlabuh di Tanjung Putus. Pulau dimana kami menghabiskan rmalam di sebuah penginapannya. Penginapan yang lumayan bagus, ber-AC dan lengkap dengan LCD TV, kamar mandi di dalam, dan satu kamar bisa menampung 15-20 orang. nahh untuk yang terakhir ini syarat dan ketentuan berlaku.

Kegiatan malam kami isi dengan makan malam, menerbangkan lampion yang lengkap dengan "wish" nya dan barbeque ala Tanjung Putus. ssstttt kami juga bikin acara sendiri, bergosipp ria. wkwkwkwk ternyata gosip tak mengenal gender. eh eh eh

Paginya masih ada dua spot snorkeling lagi. Tapi gw dan rombongan memutuskan untuk langsung balik ke Ketapang karena takut sampe di Jakarta terlalu dini hari. Okeh deh rela kehilangan dua spot demi mencium
(lagi) aroma Jakarta lebih cepat, bukan karena liburannya gak menyenangkan tapi muka marah bos2 kami udah terbayang di kepala. hihi peace ya bosss.

Pagi jam 5 gw udah bangun, mandi dan packing barang buat persiapan pulang. Ternyata jam 09.00 perahu kami baru akan berangkat menuju Ketapang. Waktu ini yang gw pake buat sedikit explore daerah sekitar penginapan, sendirian. Kurang lebih jarak 200 meter dari penginapan mulai ada rumah-rumah penduduk, gw kebetulan ketemu sama Bapak yang lagi jemur biji kakao. Mulai deh kepo, hehe ssttt penduduk sini ramah semua kok, setiap papasan pasti ngucapin salam. Dari bapak yang ramah ini saya dapet banyak cerita tentang sistem administrasi wilayah pemerintahan, sejarah kenapa namanya tanjung putus dll. Eh ternyata listrik di Tanjung Putus baru mengalir 4 bulan yang lalu (kira-kira Januari 2014), dari bapak ini juga gw ditunjukin sebuah "bekas" penangkaran ikan baronang "dulu itu pusatnya ikan baronang mba, sampe bisa di ekspor ke luar negeri, tapi sekarang sudah bangkrut gara-gara ikannya banyak yang mati" kata si bapak. "hemmm, gitu ya pak." gw cuma bisa berkomentar gitu, gak mau terlalu jauh keponya nanti pusing sendiri, haha.
Rasa penasaran gw belom selesai, lanjut jalan lagi ternyata ada sebuah sekolah Madrasah setara Sekolah Dasar, lhaaaa berarti ini desa udah rame, gw kiranya mah sepi.


Lanjut jalan dan ketemu sama ibu yang lagi nyuapin anak balitanya makan, Gw ngobrol sama ibu ini di atas sebuah dermaga yang terlihat masih sangat baru. Dermaga beton yang masih terlihat bersih serta masih berdebu menunjukkan bangunan ini memang baru selesai dibuat. "Ini belom ada sebulan mba, milyaran uang buat bikin dermaga ini" nahhh kan bener apa kata gw. Pemerintah sepertinya sedang membangun desa ini, mungkin karena ingin meningkatkan fasilitas daerah potensi wisata di sini. hemm bagus dong pemerintahnya peka dan cepat tanggap.
Tapi sedih denger lanjutan cerita si Ibu, tanah di pantai-pantai itu sudah ada yang punya dan kebanyakan orang Jakarta, "Kami yang warga asli sini malah gak punya apa-apa, kalo kegusur ya paling kami lari ke gunung" *sambil nunjuk salah satu gunung disana* yahhh bu ya jangan sampe lari ke gunung juga kelesss.
Tapi ya gimana orang kota gak tertarik wong tanah di sini dijual 7000 perak semeter, plus pemandangan alam luar biasa dan laut dengan isinya yang aduhaii.




Jam 09.00 keting-ting kami meluncur ke pelabuhan Ketapang dan lanjut perjalanan menegangkan ke Bakauheuni pakai APV (sumpah ini supir gelo bawa mobilnya). Sampe di Bakauheuni kami sudah merencanakan untuk upgrade kelas di kapal karena sudah capek dan pengen nyaman istirahat. Portlink V, nama kapal yang akan membawa kami kembali ke Merak. Tanpa pikir panjang kami langsung masuk ke dalam Ruang VIP, cari posisi paling nyaman dannn berleha-leha. ehh ternyata usut punya usut, semua kelas di kapal ini Gratis dan gak perlu upgrade. wahh Alhamdulillah yah, kalo tau gitu mah tadi kita masuk ruang VVIP yang ada live music dan barnya. #eehhhh???

Kapalnya sih cepet, 2,5 jam udah kelihatan tuh Pelabuhan Merak tapi tetiba kok mesin kapal mati dan mulai berasa terombang ambing di tengah lautan. Ngantriiii bo buat berlabuh, 1 jam ada kali kita ngambang di laut Banten. Poto-poto udah, jalan keliling kapal juga udah, liat ubur-ubur berenang sampe bosen, yang nonton dangdutan juga udah kelar, kok kita belom berlabuh juga....

Tepat adzan Maghrib kapal kami akhirnya menurunkan jangkarnya. Turun dari kapal, keluar menuju Terminal Merak. Everybody Say Good Bye and Say See You Next Trip "Anak Kampung", Happy holliday with u guys. Cari-cari bus tujuan masing-masing dan pulang ke rumah masing-masing.
Tommorow is Monday, happy working broohhh.





Hari ini kaki saya meninggalkan jejak di Kota Lampung, kota yang terkenal dengan kelezatan keripik pisang cokelatnya. Mata kamera saya berhasil menangkap sebagian sudut keindahan Kota Lampung, khususnya Kabupaten Pesawaran Lampung Selatan.
Terima kasih Allah SWT, telah memberikan kesempatan yang luar biasa untuk melihat betapa luasnya ciptaan-Mu dan itu membuatku semakin sadar betapa kecilnya diri ini.

Because tommorow is mistery, so lets go travel now!!! nyambung gak sih nih??
Thanks to Fauzi, Toni, Muri, Miki, Dadan, Yoga, Nita, Alfa, Vera, Danti, Amel. See you next trip ya guys.

Perkiraan Jarak Tempuh*
Jakarta - Merak = 130 km
Merak - Bakauheuni = 44 km
Bakauheuni - Ketapang = 97 km
Ketapang - Pahawang = 120 km
*diperoleh dari berbagai sumber, jika ada kesalahan mohon dikoreksi :)

30 Mei - 1 Juni 2014
Jakarta-Lampung
Picture take by Me, Fauzi, Toni, Muri and Yoga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[MyFood] Pulau Dua Resto Jakarta

April, 28, 2014 Ada satu lagi yang unik di tengah Jakarta. Ada pulau di tengah danau alami dan pulau ini berupa satu restoran luas dengan konsep luar biasa. Danau alami??? yupp sebuah danau yang memang terbentuk secara alami karena terdapat mata air yang mengeluarkan limpahan air tawar yang kemudian terbendung sehingga nampaklah sebuah danau. hehehe penjelasannya agak maksa ya, tapi ini sungguhan loh.. Ditengah danau inilah berdiri sebuah resto legendaris yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 1991 dan masih tetap eksis hingga saat ini. Pulau Dua Resto , begitulah namanya. Resto ini terletak di Jl. Gatot Subroto, Kompleks Taman Ria Senayan Jakarta Pusat, persis ada di sebelah gedung DPR MPR.  Sebuah papan nama berbahan dasar rangkaian besi serta berukuran cukup besar, berdiri kokoh tepat di sisi jalan raya dan pintu masuk resto ini. Didominasi dengan warna putih dan biru serta berisikan tulisan "Restoran Pulau Dua" lengkap dengan logo resto berupa dua ekor ikan ini

Dinda Kirana, Onigiri Teman Makan Saat Syuting

Monday, 30 December 2013 Gadis cantik berdarah sunda ini memiliki nama lengkap Dinda Kirana Sukmawati atau biasa dikenal dengan sebutan Dinda Kirana. Di usia yang baru menginjak angka 18 tahun pada April lalu, Ia telah membintangi banyak judul sinetron maupun FTV. Wajah cantiknya sudah sering menghiasi layar kaca sejak Ia masih duduk di bangku kelas 4 SD. Namanya semakin dikenal masyarakat setelah Ia membintangi sinetron berjudul Kepompong. Sinetron yang tayang di SCTV sekitar tahun 2008 silam ini memberikan peran kepada Dinda sebagai sosok Bebi bersama lawan mainnya Derby Romero dan Mikha Tambayong. Saat ini Ia mengaku sedang disibukkan dengan kegiatan syuting stripping untuk sinetron barunya Diam-Diam Suka yang akan tayang 6 Januari 2014 di SCTV. Disinggung tentang kuliner favoritnya, putri kedua dari tiga bersaudara ini mengatakan Ia penggemar berat sushi dan makanan Jepang. “Aku suka semua makanan tapi kalau ditanya favoritnya ya aku suka banget sama makanan Jepang”.

Bakso Kuah Aneka Rasa

Di Indonesia bakso dapat dikatakan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat, terlebih di saat musim penghujan datang dimana masyarakat umumnya mencari makanan hangat. Rasa bakso yang gurih hingga variannya yang beragam menjadikan bakso saat ini mudah dikreasikan menjadi olahan yang beda dari biasanya. Berikut beberapa resep mudah bakso dengan kuah yang variatif bisa Kamu coba dirumah.. Bakso Kuah Tom Yam Bahan 15 buah Bakso ikan 100 gr udang, kupas belah punggungnya dan sisakan ekornya. Bahan Kuah Tomyam 2 sdm minyak goreng ½ sdm ebi 3 siung bawang putih 2 buah cabai merah keriting 1000 ml air 1 batang serai ambil bagian putihnya, iris miring 4 lembar daun jeruk 1 ruas lengkuas 10 buah cabai rawit merah utuh 1 sdm kecap ikan 1 sdt garam ½ sdt merica bubuk 1 sdt gula pasir 2 sdm air asam jawa 2 sdm air jeruk nipis Cara membuat  Kuah tom yam : Tumis ebi, bawang putih dan cabai merah keriting hingga harum, angkat.Kemudian hal